Olahraga Tolak peluru adalah olahraga yang bertujuan untuk melemparkan bola logam sejauh mungkin. Tapi, sebenarnya tolak peluru ini tidak sepenuhnya melakukan gerakan melempar. Hal inilah yang membedakan antara tolak peluru dengan cabang olahraga atletik lempar lainnya.
Shot put merupakan cabang olahraga yang melakukan gerakan tolakan dengan mengeluarkan tenaga semaksimal mungkin agar mendapatkan jarak tolakan cukup jauh. Selain itu, olahraga ini hanya boleh dilakukan dengan menggunakan kekuatan satu tangan saja.
Sejarah Awal Kemunculan Olahraga Tolak Peluru
Olahraga shot put pertama kali dimainkan pada masa Yunani Kuno. Saat itu, para masyarakatnya memanfaatkan batu sebagai alat untuk berolahraga dengan cara melemparkannya. Seiring perkembangannya, sekelompok tentara perang mempunyai kebiasaan untuk melemparkan bola meriam.
Kebiasaan itulah kini disebut sebagai cikal bakal munculnya olahraga tolak peluru dan masih dimainkan hingga saat ini. Olahraga tolak peluru semakin terkenal setelah ditetapkan sebagai salah satu cabang olahraga pada perhelatan olahraga terbesar di dunia, yaitu pada olimpiade modern.
Dalam kompetisinya, olahraga ini telah menggunakan bola yang memilki berat/massa sesuai dengan ketentuan. Adapun bahan bola yang digunakan adalah material besi atau kuningan. Untuk olahraganya mulai dipertandingkan untuk putra pada tahun 1896, sedangkan untuk putri pada tahun 1948.
Beberapa Jenis Gaya Tolak Peluru yang Ada
Dalam suatu perlombaan resmi, Olahraga tolak peluru dikenal dengan 2 macam gaya yang paling banyak digunakan, yaitu gaya spin dan gaya o’brien. Tapi untuk gaya yang cocok digunakan bagi pemula adalah gaya ortodoks. Gaya ortodoks ini banyak digunakan pada pelatihan atau tujuan pendidikan, seperti sekolah. Adapun 3 gaya yang harus diketahui bagi pemain shot put antara lain:
1. Gaya Ortodoks
Gaya ortodoks adalah gerakan melempar yang sederhana dan paling mudah dilakukan. Itulah mengapa banyak pemula yang lebih memilih menggunakan lemparan ortodoks dalam olahraga tolak peluru. Namun bagi atlet profesional jarang menggunakan jenis ortodoks.
Pada teknik ini, pelempar bisa melakukan tolakan dengan cara memposisikan tubuh menyamping dari area pendaratan bola. Lalu, pemain/pelempar bisa meletekkan bola logam di antara kepala dan bahu untuk dilakukan gerakan tolakan.
2. Gaya O’brien
Gaya O’brien adalah gerakan yang paling sering digunakan oleh para atlet profesional dalam olahraga shot put. Teknik o’brien pertama kali digunakan oleh seorang atlet berasal dari Amerika Serikat bernama Parry O’Brien. Gerakan ini juga akrab dikenal dengan istilah gerakan meluncur, namun istilah kerennya dikenal dengan nama O’brien.
Dalam cabang olahraga tolak peluru, gerakan ini dilakukan dengan cara membelakangi arah tolakan ketika shot put. Ketika menggunakan teknik o’brien dalam olahraga tolak peluru, atlet harus memposisikan diri dengan membelakangi area pendaratan. Lalu atlet akan melakukan gerakan setengah putaran (180 derajat) sebelum melakukan tolakan terhadap bola logam tersebut.
Untuk bisa memiliki gambaran terkait gerakan o’brien ini dengan lebih jelas, berikut cara yang bisa diterapkan untuk gerakan o’brien:
- Posisikan tubuh untuk berdiri membelakangi arah tolakan dengan posisi badan membungkuk dan bertumpu pada kaki kanan dan lutut yang ditekuk. Sedangkan, kaki kiri harus diangkat lurus menuju arah tolakan yang akan dilakukan
- Peluru atau bola logam diletakkan pada bagian leher di dekat dagu
- Peluru atau bola logam di pegang menggunakan bagian pangkal jari, bukan menggunakan telapak tangan. Lalu, posisikan ibu jari berada di bawah peluru.
- Kemudian, siku mengarah keluar membentuk sudut 45 derajat.
- Ketika meluncur, kaki kiri dalam posisi lurus sembari memutar pinggul. Sedangkan, kaki kanan diangkat pendek ke depan dan kaki kiri diayun ke belakang agar tetap seimbang.
3. Gaya Spin
Selain dua gerakan shot put di atas, teknik spin juga banyak digunakan pada Olahraga tolak peluru. Gaya spin pertama kali dikenalkan oleh Aleksandr Baryshnikov, yaitu atlet shot put berasal dari Rusia Meski gaya spin tidak seterkenal dua gaya di atas. Namun tekniknya sering dipakai oleh para atlet profesional saat berlomba.
Sebab, gaya spin membutuhkan tingkat keterampilan yang tinggi. Hal ini disebabkan karena atlet harus melakukan putaran 360 derajat dengan kecepatan tinggi sebelum melempar bola ke depan. Sehingga, gaya ini bertujuan untuk menghasilkan momentum yang dapat menghasilkan tolakan terjauh.
Manfaat Olahraga Tolak Peluru bagi Kesehatan
Dalam berolahraga, tentu terdapat manfaat yang berbeda-beda bagi tubuh. Olahraga tolak peluru juga memiliki beberapa manfaat yang berguna bagi kesehatan. Beberapa manfaat inilah yang menjadikan para atlet banyak melakukan olahraga ini selain menuruti hobinya. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:
- Bagus untuk Kardiovaskular
- Meningkatkan Kekuatan Tubuh
- Meningkatkan Koordinasi dan Keseimbangan
- Mengurangi Stress
- Membantu Penurunan Berat Badan
Dengan melakukan Olahraga tolak peluru ternyata juga banyak memberi manfaat bagi tubuh. Tapi jika pertama kali melakukannya, pasti tangan akan merasa kram karena belum terbiasa.