Penyebab Gejala Cidera Kepala Ringan dan Komplikasi Risiko

Penyebab Gejala Cidera Kepala Ringan dan Komplikasi Risiko

Gangguan kesehatan cidera kepala ringan dapat dialami oleh siapa saja dan gejalanya juga berbagai macam. Oleh karena itu sangat penting melakukan pencegahan serta risikonya dikurangi supaya tidak terjadi komplikasi serius.

Gangguan kesehatan tersebut terjadi diakibatkan benturan maupun guncangan keras. Walaupun namanya ringan, tapi apabila tidak diobati secara tepat, maka dapat mengakibatkan masalah serius nantinya, jadi harus dirawat dengan benar.

Penyebab dan Gejala Cidera Kepala Ringan

sebaiknya ketahui gejala, penyebab, cara mengobati, hingga cara mencegah cidera kepala ringan, sehingga tidak terjadi komplikasi serius setelahnya.

Otak merupakan salah satu bagian tubuh yang dilindungi tengkorak serta cairan di mana mampu serap benturan. Otak dapat terdorong bergerak hingga menabrak dinding tengkorak apabila kepala terbentur.

Trauma kepala ini dapat dialami seseorang saat otak terbentur tengkorak kepala. Hal tersebut mengakibatkan fungsi otaknya mengalami gangguan sementara. Ada beberapa penyebab yang sering terjadi dan tingkatkan risiko cidera.

Satu penyebab cidera kepala ringan ialah karena terjatuh. Hal ini sering terjadi ketika Anda memakai tangga atau berjalan di permukaan licin. Selain itu bisa juga karena seseorang dengan riwayat benturan kepala.

Anda juga bisa mengalami trauma otak ini ketika ikut aktivitas olahraga yang risikonya dapat terjadi benturan. Seperti aktivitas fisik sepakbola, tinju atau olahraga yang tidak memakai perlengkapan melindungi.

Kecelakaan juga jadi penyebab seseorang mengalami trauma ringan pada kepala, baik ketika berkendara atau bersepeda. Gangguan kesehatan ini dapat mengakibatkan beberapa gejala, baik fisik, mental, atau saraf.

Sejumlah gejalanya tersebut bisa muncul langsung setelah mengalami kejadiannya tersebut. Namun gejala lainnya timbul dalam kurun waktu beberapa hari hingga munggu setelah kejadian. Beberapa gejala fisik yang muncul:

  • Susah tidur
  • Gampang lelah
  • Mengantuk
  • Linglung
  • Keseimbangan terganggu
  • Sakit kepala serta pusing
  • Susah bicara

Gejala cidera kepala ringan pada saraf seperti:

  • Penglihatan kabur
  • Dengung ditelinga
  • Lebih sensitif pada suara atau cahaya
  • Mulut terasa tidak enak
  • Indera penciuman berubah

Beberapa gejala mental yang timbul:

  • Berubahnya mood suasana hati
  • Konsentrasi dan ingatan terganggu
  • Gampang depresi serta cemas

Pengobatan dan Pencegahan Cidera Kepala

Trauma otak ringan ini biasanya memang tidak perlu dirawat ke rumah sakit. Tetapi setelah cideranya tersebut terjadi, penderita sebaiknya istirahat dulu kurang lebih 24 jam agar bisa cepat pulih.

Apabila mengalami sakit kepala ringan, maka Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri. Bukan hanya itu saja, para penderita baiknya juga hindari kegiatan fisik apapun selama proses memulihkan diri.

Hindari juga kegiatan yang perlu konsentrasi atau memikirkan sesuatu, misalnya bekerja memakai laptop. Walaupun tidak perlu dirawat langsung di rumah sakit, tapi penderita harus diawasi dengan baik.

Setidaknya setelah mengalami cidera kepala ringan selama 24 jam, harus diawasi. Apabila terjadi keluhan semakin besar, misalnya sering mengantuk, susah bangun, hingga kejang, maka baiknya segera ke rumah sakit.

Agar bisa kurangi risiko terjadinya trauma otak ringan, sejumlah hal bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan. Seperti memakai pelindung kepala ketika berkendara, baik sepeda atau motor.

Selain itu ketika bermain di wahana yang membuat seseorang lebih banyak di permukaan keras seperti roller-blade. Pencegahan berikutnya ialah dengan ikuti aturan keselamatan lalu lintas selama berkendara.

Komplikasi Karena Cidera Kepala Ringan

Trauma kepala ini sebaiknya jangan pernah disepelekan karena bisa membahayakan kesehatan tubuh. Sebab jika terjadi benturan cukup keras pada bagian kepala, maka dapat menyebabkan terjadinya komplikasi lumayan serius, seperti:

1. Gegar otak

Gangguan kesehatan ini dapat berpengaruh pada fungsi otak manusia, tapi memang jarang sebabkan kerusakan permanen. Namun sayangnya masalah ini tidak disadari oleh penderitanya karena masih tetap sadar dan beraktivitas.

Namun seiring waktu berjalan, penderita akan mulai hilang keseimbangan, emosinya berubah, migrain, hingga amnesia. Konsultasi bersama pihak ahli diperlukan apabila gejalanya terjadi.

2. Sindrom cedera otak kedua

Komplikasi pembengkakan pada otak di mana perkembangannya cepat serta fatal, umumnya dialami di cedera otak kedua. Trauma tersebut terjadi tidak lama setelah seseorang mengalami geger otak pertama.

3. Epilepsi

Jika cidera kepala ringan tidak segera diatasi, maka dapat semakin parah perkembangannya, bahkan bisa menyebabkan epilepsi. Masalah di sistem saraf pusat ini ditunjukkan dengan munculnya kejang sampai pingsan.

4. Bertumpuknya efek karena cidera otak

Apabila trauma ringan tersebut terjadi hingga berulang kali, maka bisa akibatkan menumpuknya gangguan fungsi dari otak. Bahkan bagi beberapa penderita sifatnya bisa sampai permanen.

5. Vertigo

Komplikasi ini dapat dialami oleh penderita kurang lebih selama satu minggu, bahkan bisa beberapa bulan lamanya.

Apabila Anda baru saja mengalami cidera ringan pada kepala ini, maka jangan sampai diabaikan, terutama jika muncul gejala. Sehingga apabila Anda baru mengalami trauma otak ringan, segera periksakan.

Kunjungi tim ahli jika Anda menderita beberapa gejalanya, jadi Level parah tidaknya cidera sebenarnya cukup rendah. Tapi tetap saja ada bahan yang terkomplikasi jika Anda tidak mengobati secara tepat.

Untuk Anda yang mengalami cidera otak, segera kunjungi ke dokter supaya bisa mendapat penganangan cepat. Diagnosis serta penanganan sejak awal penting dilakukan agar dapat mencegah komplikasi cidera kepala ringan serius.