Tentunya cedera saat voli menjadi salah satu risiko yang wajib diwaspadai. Tidak hanya para pemain saja, namun pelatih hingga tim pun harus ikut waspada. Cedera pada pemain, selain tentu akan menghambat kekuatan tim sehingga sangat penting untuk dicegah.
Dalam olahraga sebenarnya cedera merupakan hal yang biasa. Hal ini mengingat olahraga melibatkan fisik, sehingga potensi terjadi cedera sangatlah mungkin. Berikut ini adalah informasi mengenai jenis – jenis cedera dalam voli serta bagaimana cara mencegahnya.
Jenis Cedera Saat Voli yang Sering Terjadi
Perlu diketahui bahwa olahraga voli sendiri terdapat 2 kategori yaitu indoor dan outdoor. Untuk outdoor sendiri umumnya dilakukan di pantai. Meskipun tempat melaksanakannya berbeda, namun ada beberapa jenis cedera yang paling sering terjadi yaitu:
1. Jari dan Pergelangan Tangan
Bagian tubuh pertama yang sering berisiko cedera saat voli adalah bagian tangan, terutama pergelangan dan jari. Pada pergelangan bisa terjadi akibat penggunaanya dalam memukul serta mengoper bola.
Tingkat keparahannya beragam, bisa hanya terkilir saja atau bahkan mengalami patah tulang. Gejala yang muncul umumnya seperti memar, terlihat bengkak disertai dengan rasa nyeri.
Sedangkan untuk jari, bisa terjadi ketika tertekuk atau terpelintir baik itu saat memukul bola maupun saat terjatuh. Cirinya juga sama yaitu muncul memar dan bengkak serta terasa nyeri. Ketika kedua bagian ini terluka, maka gerakannya akan terbatas karena rasa nyeri yang dirasakan.
2. Bahu
Berikutnya yaitu bagian bahu. Dalam pertandingan tentu ada berbagai macam gerakan di mana masing – masing memiliki tujuan dan fungsi berbeda. Contohnya adalah servis dan smash. Keduanya merupakan gerakan yang memberikan tekanan pada bahu.
Jika dilakukan berulang dengan tekanan berlebih, maka berpotensi menyebabkan cedera saat voli. Biasanya luka ini akan ditandai dengan rasa nyeri pada area bahu. Serta nyeri akan makin memburuk ketika malam hari.
3. Punggung
Berikutnya adalah punggung yang juga berpotensi mengalami luka. Biasanya area ini cukup berpotensi ketika melakukan beberapa gerakan seperti smash dan menahan bola lawan.
Hal ini juga bisa berpotensi menyebabkan cedera tulang belakang dan terjadinya kelemahan pada bagian kaki. Dikarenakan cederanya sering mengenai punggung bagian bawah.
4. Lutut
Lutut juga berisiko karena bagian ini memiliki potensi gerakan berulang, terutama saat melompat menyesuaikan arah bola maupun saat melakukan smash. Hal ini dipicu adanya inflamasi pada tendon lutut. Rasanya nyerinya hanya akan muncul saat bergerak.
Cedera saat voli pada lutut juga bisa terluka ketika terjatuh kemudian terkena obyek keras sehingga menyebabkan ligamen robek. Akibatnya adalah muncul bunyi ” pop ” disertai dengan bengkak dan rasa nyeri.
5. Pergelangan Kaki
Terakhir adalah bagian pergelangan kaki. Bagian ini juga rawan terutama terjadi ketika terjadi kontak dengan pemain. Atau bisa juga ketika melompat memukul bola seperti smash. Jenis efek sampingnya juga beragam, mulai dari terkilir hingga patah.
Tips Mudah Cegah Adanya Cedera Saat Voli
Potensi cedera memang akan selalu ada dalam sebuah pertandingan. Hal tersebut tentunya tidak bisa diprediksi sehingga hal yang perlu dilakukan adalah cara mencegah agar hal tersebut tidak terjadi.
Bagaimanapun juga performa pemain harus dijaga mengingat proses pemulihan ketika terjadi cedera saat voli juga tidak sebentar. Mengenai upaya pencegahan bisa dikatakan tergantung pada bagian tubuhnya sendiri yaitu:
1. Bagian Tangan
Untuk mencegah agar bagian tangan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Pertama agar pergelangan tangan aman, gunakanlah pelindung tambahan.
Selain itu, bisa juga dengan melakukan latihan – latihan khusus di mana tujuannya agar melatih kekuatan pergelangan tangan, mengetahui teknik yang aman. Sehingga dapat memperkecil terjadinya risiko tersebut.
Sedangkan untuk jari bisa dengan memahami teknik bermain yang dapat memperkecil risiko serta menambahkan pelindung pada bagian jari.
2. Bagian Bahu
Sebaiknya lakukan latihan secara rutin untuk memperkuat otot sekaligus mencegah terjadinya otot tegang. Teknik menguasai bola yang tepat juga harus dipahami agar mengurangi risiko cedera.
3. Bagian Punggung
Beberapa latihan perlu dilakukan untuk memberikan latihan otot, terutama bagian punggung bawah dan juga perut. Hindari juga beberapa gerakan yang over karena dapat memicu otot pinggang menjadi tegang.
4. Bagian Kaki
Untuk menghindari risiko kaki, pakailah sepatu yang pas dan nyaman dengan ukuran kaki. Jika diperlukan tambahkan pelindung. Kuasai kondisi lapangan, waspada jika kontur lapangan tidak rata atau licin.
Terakhir yaitu dengan cara melakukan gerakan – gerakan guna melatih kekuatan otot kaki sekaligus melatih balancing. Jika dilihat sebenarnya informasi diatas terbilang umum. Bahkan dapat dilakukan dengan sangat mudah.
Namun meskipun terdengar sepele, namun melalui beberapa cara diatas jika dilakukan dengan benar serta konsisten maka akan membantu mengurangi cedera saat voli di mana selain mengganggu performa bermain, tentu juga akan menghambat tim mengingat pemilihan pemain sekaligus proses latihan tentu tidak dilakukan dengan mudah.