Masalah cukup signifikan yang terjadi dalam tubuh adalah adanya penyakit kantong empedu, di mana fungsinya untuk menyimpan cairan dalam hati. Ini tugasnya adalah mencerna lemak untuk disalurkan menuju usus halus.
Kondisi ini diduga disebabkan oleh adanya penyumbatan di saluran empedu, yang menyebabkan cairannya terperangkap di dalam. Penyumbatan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti infeksi, gangguan pembuluh darah, hingga lainnya.
Gejalanya pun bermacam-macam, mulai dari nyeri abdomen kuadran kanan atas, mual, muntah, anoreksia, demam, kolik bilier, sakit perut tiba-tiba, nyeri dada, nyeri punggung, kulit menguning, gatal pada kulit, hingga masih banyak lagi gejalanya.
Beberapa Jenis Penyakit Kantong Empedu
Masalah tersebut merupakan hal yang umum terjadi, namun untuk perawatannya membutuhkan biaya cukup besar. Berikut beberapa penyakit pada kantong tersebut yang perlu diwaspadai:
1. Kolesistitis (Radang Kantong Empedu)
Kolesistitis merupakan peradangan yang terjadi di kantong tadi. Sebagian besar kasusnya disebabkan oleh batu empedu, yang menghalangi jalan keluarnya. Hal ini kemudian menyebabkan penumpukan sehingga terjadi peradangan.
Penyebab lain pada kondisi ini termasuk masalah tumor, infeksi, dan beberapa penyakit lainnya. Penyakit kantong empedu kolesititis terbagi menjadi dua jenis, yakni akut dan kronis. Gejala-gejala tersebut menyebabkan parahnya rasa sakit berkelanjutan pada perut kanan atas.
2. Batu Empedu
Penyakit ini merupakan kondisi ketika terbentuknya batu di dalam kantong atau saluran empedu yang berfungsi untuk memproduksi hingga menyimpan cairannya, di mana memiliki peranan penting dalam proses pencernaan.
Untuk kemunculannya sendiri diduga akibat adanya endapan kolesterol dan bilirubin dalam kantong tersebut. Endapan tersebut terjadi akibat cairannya tidak mampu melarutkan kolesterol maupun bilirubin yang dihasilkan hati.
3. Sirosis Bilier Primer
Penyakit kantong empedu satu ini terjadi akibat adanya kerusakan secara perlahan pada saluran empedu. Umumnya, terjadi pada penderita penyakit autoimun seperti sheumatoid arthritis, skleroderma atau tiroiditis autoimun.
Biasanya, untuk gejalanya dimulai secara bertahap. Pada sekitar 50% penderita, gejala awal berupa gatal pada kulit, telapak tangan, hingga kaki. Gejala lainnya dapat berupa lesu, gatal di seluruh tubuh, bahkan seringkali tidak menampakkan gejala apapun.
4. Chronic Acalculous Gallbladder Disease
Kondisi ini terjadi ketika kantong tersebut mengalami kerusakan secara perlahan, namun tidak terbentuk batu empedu. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan fungsi kantong yang tidak dapat mengosongkan cairannya secara normal.
Gejala dari penyakit kantong empedu satu ini sangat bermacam, mulai dari nyeri perut secara tiba-tiba dan berulang, mual, hilang nafsu makan, diare, hingga lainnya. Untuk mencegahnya, dapat dengan mengonsumsi makanan berserat hingga olahraga secara teratur.
5. Primary Sclerosing Cholangitis
Pembentukan jaringan parut di dalam saluran tersebut adalah tanda penyakit Primary Sclerosing Cholangitis (PSC). Jaringan parut tersebut bisa membuat hati mengalami kerusakan karena adanya penyempitan saluran.
Salah satu faktor yang memicu terjadinya kondisi ini dalam tubuh adanya faktor genetic. Keluarga dengan riwayat penyakit tersebut diduga berperan penting dalam pembentukan jaringan parut, sehingga akan berdampak pada buruknya kualitas kesehatan keluarga.
Ini sendiri berkaitan erat dengan gen human keukocyte antigen (HLA) yang berfungsi untuk membantu sistem kekebalan pada tubuh. Cara kerjanya sendiri adalah dengan membedakan protein tubuh dengan benda asing, seperti pada bakteri dan virus.
6. Refluks Empedu
Ini merupakan penyakit kantong empedu di mana cairan kembali mengalir ke dalam perut. Bahkan, dalam beberapa kasus dapat mengalir kembali ke kerongkongan. Penyakit ini umumnya diikuti dengan kenaikan asam lambung.
Untuk gejalanya pun bermacam, mulai dari mulas disertai sensasi tenggorokan terbakar, nyeri pada perut bagian atas, mulut terasa asam, batuk, muntah cairan kuning kehijauan, hingga penurunan berat badan secara drastis.
Pengobatannya pun sangat beragam, seperti pemberian obat-obatan (misalnya sukralfat), operasi antirefluks, serta mengubah gaya hidup untuk meredakan berbagai gejala yang timbul seperti GERD.
Pengobatan Penyakit Kantong Empedu Praktis
Pengobatannya bisa meliputi beberapa metode seperti terapi, bentuk terapi awal yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan cairan antibiotic dan cairan intravena, analgesic, koreksi kelainan elektrolit, hingga berpuasa.
Kedua operasi pengangkatan kantong, tujuan dari operasi ini adalah untuk mengurangi risiko komplikasi serta mencegah kambuhnya kolesistitis. Ketiga drainase transmural, pengobatannya juga dapat dilakukan dengan menciptakan saluran baru langsung lewat perut.
Berikutnya akupuntur juga bisa menjadi alternatif pengobatan pada berbagai macam penyakit kantong empedu. Bisa juga dengan obat-obatan seperti ursodiol atau chenodiol dapat melarutkan batu empedu yang masih kecil.
Terakhir, terapi extracorporal shock wave lithotripsy merupakan metode pengobatan batu tanpa operasi jika jumlahnya sedikit dan masih kecil.
Untuk pencegahannya sendiri dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, memperbanyak asupan sayuran hingga buah-buahan, mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak, hingga olahraga dengan rutin.
Kondisi ini merupakan kondisi yang perlu diwaspadai serta diberikan pengobatan dengan tepat. Dengan memahami, gejala, penyebab, hingga macam-macamnya, maka Anda akan dapat mengurangi risiko terjadi penyakit kantong empedu serta meningkatkan kualitas hidup.