Ramai konflik Jalur Gaza membuat tidak sedikit orang tentu penasaran dengan sejarah Bangsa Israel yang disebut ingin kuasai Palestina. Konflik yang terjadi sejak puluhan tahun silam ini sampai saat sekarang belum juga menemukan titik temu sekalipun oleh PBB.’
Bangsa Israel yang mayoritasnya Yahudi mempercayai bahwa Tanah Palestina adalah Tanah Terjanji yang dijanjikan Tuhan kepada mereka. Berikut ini adalah sejarah kehadiran mereka sebagai sebuah bangsa dari mulai sejarahnya sejak Nabi Yakub AS sampai hari ini.
Sejarah Bangsa Israel dari Lahirnya Dua Belas Suk
Berdasarkan sumber sejarah yang mayoritasnya Yahudi, mereka dipercaya sebagai keturunan Nabi Yakub AS. Nabi Yakub AS sendiri merupakan keturunan dari Nabi Ishak AS yang merupakan anak dari Nabi Ibrahim AS dengan Siti Sarah.
Nabi Yakub AS memiliki 12 anak dimana salah satunya adalah Nabi Yusuf AS. Cikal bakal Israel atau dikaitkan dengan Bani Israil dipercayai merupakan keturunan dari Nabi Yakub AS. Dari kedua belas anaknya itu lahirlah 12 suku bernama:
- Ruben adalah suku yang dipercayai menempati wilayah Timur dari Sungai Yordan ketika menduduki Tanah Kanaan.
- Simeon Merupakan suku yang tersebar ke sebelas suku lainnya, terutama paling banyak di Yehuda.
- Lewi tidak diwariskan tanah, namun memiliki tugas atas kerohanian dan pelayanan Bait Suci.
- Yehuda diberikan wilayah Selatan dan merupakan pewaris tanah paling luas.
- Isakhar menempati area Barat ketika menduduki Tanah Kanaan dan dekat dengan Suku Zebulon
- Zebulon ada di pesisir laut dengan fokus mata pencaharian pada sektor perdagangan dan pelayaran.
- Mulanya bagian Barat Laut kemudian bermigrasi ke bagian Selatan.
- Gad terdapat pada wilayah Timur Sungai Yordan dan merupakan ahli dalam bidang pertempuran.
- Asyer adalah suku yang sangat kaya dan memiliki hasil besar dalam bidang pertanian.
- Yusuf terbagi menjadi dua, Manasye pada bagian Timur Sungai Yordan dan Efraim pada Barat Sungai Yordan.
- Benjamin mendapatkan wilayah dekat Yerusalem dan perannya cukup penting dalam pembentukan sejarah Bangsa Israel.
Perlu diingat, kedua belas suku itu menduduki berbagai wilayah tadi saat mereka ada di Kanaan. Karena setelah dari Kanaan, Bani Israil sempat berpindah ke Mesir seiring dengan dinobatkannya Nabi Yusuf AS yang lahirkan Manasye dan Efraim sebagai Raja Mesir.
Deklarasi Balfour Ubah Nasib Israel
Dalam sejarah Bangsa Israel, mereka adalah Kaum Yahudi yang tidak memiliki tanah dan pernah dibantai oleh Adolf Hitler di Jerman. Sekitar 106 tahun lalu, Arthur Balfour pada 1917 sebagai Kanselir Inggris menandatangani sebuah dokumen yang mengawali lahirnya Israel. Atas penandatanganan tersebut, Inggris dianggap telah setuju dan mendukung pendirian sebuah negara untuk Yahudi.
Namun, pemilihan tanah yang nantinya ingin dibangun sebagai negara ini dipilih sendiri oleh Yahudi di Tanah Arab, yakni tidak lain adalah Palestina. Kala itu, di Tanah Palestina atau Arab sendiri sedang berkuasa Dinasti Ottoman yang dipercayai orang Palestina telah berseteru dengan Inggris. Di mata Yahudi, dokumen yang ditandatangani Inggris adalah batu pondasi untuk mereka mendirikan negara di Palestina.
Sementara bagi orang Palestina, kehadiran Yahudi di tanah mereka merupakan sebuah pengkhianatan. Cikal bakal atau sejarah Bangsa Israel juga terkait dengan surat yang dikirimkan kepada Lord Rothschild, orang Yahudi berpengaruh di Inggris. Dalam surat tersebut, Yahudi meminta rumah atau dalam hal ini tanah agar mereka dapat mendirikan sebuah negara. Atas kekuasaan Rothschild inilah terbentuk Zionis yang saat ini dikenal sebagai garda terdepan dalam perang dengan Hamas di Jalur Gaza dan lainnya.
Dalam sejarah Bangsa Israel, kedatangan Yahudi ke Palestina dipercayai sebagai pendatang. Namun, seiring waktu wilayah mereka meluas dan sampai terjadilah perang seperti saat ini. Wilayah Palestina semakin mengecil sementara wilayah Yahudi semakin melebar.
Kedaulatan Israel di Palestina
Singkatnya, Israel mendeklarasikan kedaulatan sebagai negara di Tanah Palestina pada 1948, 14 Mei. Atas deklarasi tersebut tentunya menuai protes dari lima negara Arab sekaligus, yakni Mesir, Yordania, Syria, Lebanon, serta tentunya Palestina. Kala itu pertama kalinya dalam sejarah Bangsa Israel pecahlah perang mempertahankan kemerdekaan terjadi selama satu tahun, dari 1948-1949.
Perang selama satu tahun tersebut berakhir dengan kesepakatan Yerusalem ada di bawah kekuasaan Israel dan Yordania. Tidak tanggung-tanggung, negara bentukan Yahudi tersebut juga telah resmi terdaftar sebagai anggota PBB sebagai anggota ke-59. Pada saat ini posisi Palestina tentu semakin terjepit, bahkan ketidakjelasan kedaulatan Palestina masih berlangsung sampai sekarang. Sejak deklarasi negara Yahudi di Tanah Arab, perang dan gencatan senjata terus berlangsung dan belum berhenti sampai saat ini.
IDF atau tentara garda terdepan dalam memerangi Palestina adalah bentukan bangsa mereka dimana sampai sekarang masih berperang dengan Hamas. Akar permasalahan cukup rumit untuk pendudukan Yahudi di Tanah Arab. Ketidakjelasan status Palestina di mata dunia sepertinya menjadi sebab konflik tidak kunjung usai. Sebenarnya panjang sekali sejarah Bangsa Israel, namun ini adalah garis besarnya saja.