Ketika berkendara, ternyata banyak pengemudi yang salah kaprah dengan pemakaian lampu hazard. Inilah pentingnya tips otomotif! Salah satu komponen penting pada kendaraan ini memiliki tujuan mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas. Lalu, apa saja kegunaan lain dari lampu hazard? Anda dapat menyimak pembahasannya di bawah ini!
Tips Otomotif: 5 Kegunaan Lampu Hazard!
Lampu hazard merupakan salah satu komponen kendaraan yang memang jarang sekali digunakan. Penggunaan lampu tersebut hanya pada saat situasi berbahaya atau genting.
Lampu satu ini identik dengan tombol bersimbol segitiga warna merah yang ada pada dasbor kendaraan Anda. Ketika Anda mengaktifkannya cukup tekan tombol tersebut.
Karena banyak orang salah kaprah dengan penggunaan lampu hazard untuk keadaan darurat ketika cuaca tidak bagus. Maka simak 5 kegunaan lampu hazard yang benar di bawah ini:
Sebagai Tanda Peringatan
Kegunaan lampu hazard yang pertama adalah sebagai tanda peringatan bagi pengemudi lain. Misal, ketika Anda melihat kecelakaan di depan Anda, maka Anda dapat menyalakan lampu hazard.
Anda dapat menyalakan lampu satu ini agar pengemudi di belakang Anda tahu bahwa ada kecelakaan di depan. Tujuannya agar pengemudi lain dapat berhati-hati dan mengurangi kecepatan.
Dengan memberikan tanda peringatan berupa lampu hazard, Anda telah meminimalisir adanya risiko kecelakaan lalu lintas. Karena kendaraan di belakang Anda sudah lebih siap untuk menghadapi permasalahan kendaraan yang ada di depannya.
Digunakan Saat Kondisi Darurat
Lampu hazard sebaiknya digunakan ketika Anda mengalami kondisi darurat dan ingin mengisyaratkan kepada pengemudi lain. Misal, ketika mobil Anda membutuhkan perhatian lebih karena mogok, pecah ban dan sebagainya.
Anda wajib menyalakan lampu hazard agar pengemudi lain mengetahuinya. Aturan tentang menyalakan lampu hazard ketika kondisi darurat sudah diatur dalam Undang-undang. Jadi, Anda tidak boleh sembarangan, ya?
Bukan Tanda Masuk Terowongan
Terkadang, kesalahan pengemudi adalah menyalakan lampu hazard ketika akan memasuki terowongan. Padahal anggapan tersebut salah dan justru wajib dihindari, inilah fungsi dari pengetahuan tips otomotif.
Isyarat lampu hazard yang awalnya bertujuan untuk memberikan cahaya di tempat gelap seperti terowongan justru akan membahayakan pengemudi lain. Hal ini dikarenakan pengemudi lain dapat kebingungan dan justru meningkatkan risiko kecelakaan.
Tidak Digunakan Saat Cuaca Buruk
Kesalahan paling umum yang dilakukan oleh pengendara adalah menyalakan lampu hazard ketika cuaca buruk atau hujan lebat. Padahal hal ini merupakan miskonsepsi yang masih sering diikuti.
Menyalakan lampu hazard ketika cuaca buruk malah membahayakan keselamatan Anda dan pengemudi lainnya. Karena ketika lampu hazard aktif, lampu sein otomatis tidak berfungsi. Padahal ketika cuaca buruk, kegunaan lampu sein sangat vital terlebih jika Anda ingin berbelok.
Maka dari itu, ketika Anda mengemudi dalam cuaca buruk, hindari menghidupkan lampu hazard. Cukup berkendara dengan hati-hati dan menyalakan lampu utama, terlebih jika jarak pandang minim.
Bukan Untuk Tanda Iring-iringan
Kegunaan lampu hazard lainnya adalah tidak digunakan untuk tanda iring-iringan. Masih banyak sekali pengemudi mobil yang menyalakan lampu satu ini ketika sedang konvoi atau iring-iringan.
Menyalakan lampu hazard ketika konvoi akan memberikan kebingungan bagi pengendara lain. Tentunya hal ini akan berisiko pada kecelakaan beruntun. Jika Anda sedang melakukan konvoi, cukup jaga kecepatan dan jarak agar tidak tertinggal.
Tips otomotif yang berkaitan dengan lampu hazard di atas sebaiknya Anda pahami dan aplikasikan. Jangan lagi Anda menyalakan lampu hazard pada kondisi yang sangat tidak dibutuhkan. Hal ini demi keselamatan Anda dan pengendara lain yang berada di jalan raya.